Kegiatan pengunjung atau wisatawan melakukan perjalanan atau wisata sudah tentu terdapat objek wisata yang dituju. Terdapat dua jenis objek wisata seperti yang dikemukakan oleh Hamid (1996:47) sebagai berikut : “Objek dan daya tarik wisata dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu : Objek dan daya tarik wisata alam dan Objek dan daya tarik wisata budaya”.
a. Objek dan daya tarik wisata alam
Objek wisata alam merupakan objek ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
atas keagungannya dalam menciptakan alam semesta seperti iklim, permukaan bumi
dan keadaan lingkungan, serta flora dan fauna.
1) Iklim.
Keadaan iklim di suatu wilayah sering
merupakan daya tarik untuk pengunjung dapat ri daerah lain. Udara yang segar di
suatu tempat atau daerah lain akan mengundang pengunjung untuk datang ke tempat
tersebut. Sebagai contoh, daerah Puncak di Cianjur merupakan objek wisata yang
menarik terhadap pengunjung untuk datang ke tempat tersebut. Berikut adalah beberapa tempat yang menjadi tempat wisata dikarenakan iklim.
Danau Salju di Hokkaido, Jepang
Danau es di Argentina
2) Keadaan permukaan bumi (topografi) dan keadaan lingkungan
(ekologi).
Di Negara kepulauan akan banyak dijumpai objek wisata berupa laut,
pantai, dan pegunungan serta umumnya terdapat gua-gua, danau, hutan, dan air
terjun. Keadaan tersebut merupakan daya tarik untuk pengunjung yang ingin
mengetahui dan menikmati keadaan alam tersebut. Berikut adalah tempat-tempat yang menjadi tempat wisata karena keadaan permukaan buminya.
Danau Pink di Australia
Fly Geyser di Nevada, Amerika Serikat
3) Flora dan fauna.
Flora dan fauna juga merupakan objek wisata.
Binatang-binatang langka dank has sering terjadi sumber yang dimanfaatkan
sebagai objek yang digunakan untuk menarik pengunjung datang ke suatu daerah
untuk melihat binatang tersebut. Sebagai contoh, binatang komodo yang berada di
daerah Nusa Tenggara Barat, burung maleo dan anoa di Sulawesi, orang utan di
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, badak bercula satu di Jawa Barat,
serta masih banyak contoh binatang lainnya yang dijadikan objek untuk menarik
pengunjung wisatawan baik wisatawan domestik maupun luar negeri. Berikut beberapa tempat yang menjadi alternatif wisata berdasarkan flora dan faunanya.
Bunga Rafflesia Arnoldi
Pulau Komodo di Flores, Nusa Tenggara Timur
b. Objek wisata budaya
Objek wisata budaya bersumber dari hasil budaya manusia.
Benda-benda yang diciptakan dan tata nilai yang berkembang di masyarakat.
Kadang-kadang satu daerah dengan daerah lain memiliki benda-benda dan tata
nilai berbeda serta memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Beberapa contoh
objek wisata yang bersumber dari hasil karya dan budaya manusia sebagai berikut
:
1) Monumen-monumen yang bersejarah seperti candi
borobudur, puing-puing sejarah, gereja tua, mesjid tua, benteng tua, dan
lainnya.
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah
Benteng Vredeburg di Yogyakarta
2) Tempat-tempat bersejarah antara lain benda arkeologi, museum dan
pusat kesenian.
Museum Mulawarman di Tenggarong, Kalimantan Timur
3) Hasil seni antara lain kerajinan, rumah adat, dan kesenian
rakyat daerah.
Rumah Lamin, adalah rumah adat asli Kalimantan Timur
4) Perayaan, upacara
adat, dan pesta tradisional seperti upacara keagamaan
Budaya Erau yang dilaksanakan di Tenggarong, Kalimantan Timur
Tenggarong Kutai Carnival (TKC) yang diselenggarakan pada 26 Oktober 2013 di Tenggarong, Kalimantan Timur
Pesta lampion yang dilaksanakan pada malam Tenggarong Kutai Carnival
Tampak Bupati Kutai Kartanegara, Ibu Rita (kiri) ikut menerbangkan lampion
5) Hasil teknologi dan pengetahuan modern antara lain tempat
pelacuran satelit, industri penerbangan, bendungan-bendungan.
Bendungan Pejengkolan di Kebumen, Jawa Tengah
2. Bentuk-betuk wisata
Bentuk aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung di objek wisata
terbagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk pasif dan aktif. Mengenai kedua bentuk
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bentuk aktivitas pasif. Bentuk aktivitas
tersebut merupakan aktivitas pengunjung di objek wisata yang tidak melakukan
keterampilan gerak. Jadi lebih dominant pada pengetahuan dan perasaan atau
sikap seseorang terhadap suatu objek wisata. Misalnya, seorang pengunjung
datang ke objek wisata hanya untuk menikmati udara yang segar, menikmati
keindahan alam, dan mengamati kehidupan sosial masyarakat sekitarnya.
b. Bentuk aktivitas aktif. Bentuk aktivitas aktif
tersebut merupakan bentuk aktivitas pengunjung di suatu objek wisata yang lebih
dominant pada keterampilan gerak. Misalnya, mendaki gunung, hiking, menelusuri
sungai, arum jeram, bersepeda, jogging, sepak bola, tenis, golf, berenang, dan aktivitas gerak
lainnya.
Bentuk aktivitas pengunjung baik yang pasif maupun yang aktif
terlihat di objek wisata melalui suatu tindakan seperti pengunjung yang datang
ke objek wisata Pantai Pangandaran. Berbagai aktivitas pengunjung yang
berbeda-beda tersebut dilandasi oleh motivasi mereka yang berbeda-beda pula.